“ If you said that I’m a material girl, you’re definitely wrong…
I don’t need those stuff too much, cause I have ever had it in my entire life and that ever full me enough.
I’m just searching of thing called a happiness, the true happiness for the rest of my life…
But if , for you the happiness is just about wealth and its kinda things,
You better get off from my sight… “
WEALTH IS NOTHING.
Dulu, saat saya masih kecil sampai duduk di kelas 5 SD, papa bekerja menjadi dokter di Rumah Sakit Daerah tempat kami tinggal. Dulu rumah kami juga tidak di rumah yang kami tempati sekarang ini. Rumah kami dulu berjarak tidak jauh dari rumah kami sekarang ini…
Rumah itu tidak begitu luas… hanya ada 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur. Dibelakang rumah ada halaman yang lumayan lapang, dan disamping rumah ada KUD yang juga memiliki halaman cukup luas pula. Waktu itu saya, kakak, dan adik saya sering sekali bermain disana. Main sepeda, main badminton, bola kasti, congklak dan lainnya.
Sedangkan di halaman belakang, kami sering memanjat pohon rambutan bersama, makan buahnya di atap rumah… sounds like a boy play, ya? But that’s really me, my childhood… : )
Saya sangat menyukai saat-saat itu… sangat berkesan bagi saya…
Waktu itu papa juga membuka praktek di rumah, jadi tiap sore rumah kami tidak pernah sepi. Di rumah, kami hanya memiliki satu TV, yang berada di ruang tengah, sehingga jika menonton TV kami selalu bersama-sama… lalu saya masih ingat sekali, pada saat itu kami belum memilki VCD player, sehingga jika ingin menonton VCD kami akan putar di computer, dan kemudian menontonnya bersama-sama… Waktu itu papa sering memutar VCD lagu-lagu The Begees, Lobo, Air Supply, dan semacamnya ; itu kenapa sampai sekarang saya masih familier dengan lagu-lagu mereka…
Dulu kami juga sering piknik. Saya tidak ingat seberapa sering… tapi saya mengalaminya berkali-kali… Ke kopeng, tawangmangu, candi gedong songo, dieng, dll. Waktu piknik itu kami sering mendirikan tenda, lalu makan bersama did alamnya. Waktu itu mama sering menyamakan warna baju yang saya dan kakak saya pakai, jadi terlihat sangat lucu sekali…
Tapi kemudian papa dan mama semakin sibuk, waktu itu saya pernah bertanya kepada mama kenapa papa sekarang sibuk sekali. Lalu mama menjawab bahwa papa mendapatkan tugas untuk mewakili direktur RS tempat mama dan papa bekerja. Bahkan dulu pernah juga papa dikirim belajar ( Atau apa saya lupa? ) ke Singapura untuk beberapa bulan. Saya tidak terlalu memikirkannya waktu itu, tapi papa selalu mengirimkan mainan-mainan lucu untuk kami, dan juga kartu-kartu pos bergambar pemandangan singapura… kami sangat senang, tapi juga sedikit kecewa karena papa begitu lama bertugas.
Dan pada suatu hari pada akhir kelas 5 SD, saat pulang sekolah ; saya, kakak, dan adik-adik saya diantar ke rumah dinas direktur RS. Saya sangat tidak tahu mengapa kami dianjak kesana. Sampai disana sudah ada banyak anggota keluarga dan juga orang-orang yang saya tidak kenal; mereka memakai baju perawat, seragam PNS, dan ada pula yang memakai baju dokter. bSampai akhirnya bude bilang, “ itu papa diangkat menjadi direktur RS… “
Saya datar-datar saja waktu mendengarnya , saya kira itu pekerjaan yang sama seperti papa lakukan selama ini di RS. Tapi ternyata kemudian ‘jabatan’ itu merubah semuanya…
Kami semua pindah kerumah dinas itu. Rumah itu cukup luas, banyak ruangan, dengan 2 kamar mandi, kebun mangga, dan garasi untuk 2 mobil… saya tentu senang dengan ini semua. Dan lambat laun hidup kami berubah…
Kami kemudian memiliki sopir, papa juga mampu membeli seperangkat alat music, di kamar mama-papa juga sudah ada TV pribadi, bisa membeli VCD player, compo lengkap dengan soundnya… kami sangat-sangat berkecukupan, dapat dibilang begitu. Saya dan semua sudah mulai menikmati perbedaan itu.
Tapi sayangnya mama dan papa menjadi sangat sering ke luar kota untuk urusan dinas, dan apalah… sehingga pernah waktu itu saya, adik dan mama pergi berlibur ke Bali tanpa papa.
Sampai suatu saat di titik tertentu saya pernah merasa saya sangat tidak suka dengan keadaan ini. Untuk apa kami memiliki semua ini tapi kami tidak lagi memiliki waktu untuk bersama?
Saya sangat ingin kembali ke masa-masa dulu… when I could get them home, nonton TV sama-sama, karaokean sama-sama… piknik smaa-sama…
Saya sampai menangis diam-diam saat itu, saya sangat ingin kembali ke masa-masa dulu. It was shocking me a lot…
Tapi seiring berjalannya waktu, saya sedikit demi sedikit ‘memaksakan diri’ untuk menikmatinya lagi, karena itulah keadaan nyata yang sedang terjadi di dalam kehidupan kami semua. Setidaknya keadaan hidup ini lebih baik, walaupun waktu-waktu untuk bersama kami tidak sebaik dulu…
Dan yang terjadi sampai sekarang adalah keadaan kami yang sudah beradaptasi dengan kenyataan hidup, pola hidup kami sudah terbentuk seperti ini dan kami mensyukurinya, sangat dan sangat mensyukurinya… karena tiap sedikit waktu yang kami miliki, kami akan menghabiskannya bersama-sama…
Menonton bioskop, menyanyi bersama, makan di luar, berenang, dan semuanya…
Walau kadang saya masih teteap rindu masa-masa kecil saya dulu… bermain kotor-kotoran, memanjat pohon, dan semuanya yang anak-anak lakukan, yang tidak dirasakan adik-adik saya sekarang ini saat saya seumuran mereka.
Itu salah satu masa yang indah, yang membuat saya bahagia…
Sampai menangis jika merindukannya…
Itu kenapa saya sangat menghargai kegembiraan.
Saya pernah bilang kepada dia, “ materi ngga terlalu penting, yang penting itu kebahagiaan. “
Saya tidak tanpa alas an mengatakannya, saya bisa menyimpulkan seperti itu karena saya benar-benar mengalaminya. Saya pernah memiliki kegembiraan, dan saya pernah kehilangannya… dan saya juga pernah mencarinya lagi, membangunnya dari keadaan yang ‘tidak membahagiakan’…
Dan bagi saya kegembiraan adalah dimanasaya bisa bersama-sama dengan orang yang saya sayangi, selama mungkin, selama yang saya mampu…
Kebersamaan dengan orang-orang yang saya cintai adalah segalanya…