Kamis, 31 Desember 2009

hanya SEKEDAR tahun baru!

hanya duabelas bulan.
kenapa duabelas? entah.
tapi yang aku rasa sama.

apa beda 1 januari dengan 31 desember?

aku masih tetap berkencan dengan tugas-tugasku.
semua masih melanjutkan yang kemarin berjalan.
tanggal 2 Januari nanti, juga akan berlanjut...
sampai 31 Desember lagi...

hanya angka.
hanya tahun.
tapi hidup tetap berlanjut.
untuk apa selalu dihitung?

Rabu, 30 Desember 2009

- a bite of Cheesy -

seseorang bertanya, benarkah kebetulan itu ada?

kadang hidup tidak ingin ditebak, teman.
dia bermain peran, menjadi misterius.
ya, misterius.
seperti permainan yang sering kita lakukan.

bahwa saat inipun aku merasa seperti bercermin.
dan melihat bayanganku adalah sosokmu.
seperti berkenalan dengan diriku sendiri,
tapi berada di jiwa berbeda...
menarik bukan?

seperti yang kamu bilang, tidak ada kebetulan.
kita hanya bermain peran dari takdir.

nikmati kejutan-kejutan yang hidup berikan untuk kita,
karena disitulah kata 'kebetulan' dimainkan.

dan aku tidak pernah ingin memahami.
biar takdir terus bermain :
dengan tertawa,
dengan mengenal,
dengan memuji,
dengan mencibir,
dengan berbagi,
dengan merasakan,
merasakan setiap gigit dari sepotong keakraban.
...

- it's not about a cheesy bite, it's about a bite of Cheesy -

Senin, 21 Desember 2009

masih tentang hari IBU

saya habis baca salah satu status update seorang teman di FB.
tentang hari ibu.

dia menulis :
" ...walopun ibu gag pernah ada di hidupku,tp ibu slalu ada di hatiku... "


dia, mencintai dari hati.
cinta yang tak mengenal,
tapi baginya ibu tetaplah ibu.


suatu keterikatan.
karena sejauh apapun ibu,
kita pernah satu detak jantung.
kita pernah bertumbuh bersama didalam tubuhnya.


dan walau tak pernah bertemu,
detak jantung itu masih terasa.
jiwa didalam tubuh yang tak lagi bersama, itu masih ada.
cinta itu ada disana...
untuk ibu.

thanks for being you, mom.

karena saya tidak tahu dimana harus memulai dan mengakhiri.


mencintainya, tanpa alasan.
karena saya tak mengerti bagaimana mengungkapkan cinta terdalam padanya.
tak ada satupun alasan yang masuk akal.

apapun dia,
saya hanya mengerti bahwa dia mencintai saya.
membiarkan saya menjadi 'saya',
tanpa ingin merubah saya.

membiarkan saya, dengan pilihan saya
dan dia menjadi petunjuk bagi saya.
tanpa harus berkata-kata,
terasa bagaimana dia membentuk saya.

mengarahkan, tanpa memaksakan.
menghormati setiap pilihan saya.

membimbing, dengan sepenuh kepercayaan.
walau tak selalu saling menyentuh.

menghargai, walau pilihan saya tidak seperti yang diinginkannya.
lalu, mendorong hingga saya capai yang terbaik dengan pilihan itu.

mencintai, dan hanya mencintai.
cinta yang tak beralaskan.
terlalu tulus...





kasih ibu kepada beta.
tak terhingga sepanjang masa.
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia.


selamat hari ibu mah,
thanks for being my mom.


love,
yohana prasti prabowati.

Minggu, 20 Desember 2009

being a cat

kemarin saya menjadi kucing.



saya jadi inget berapa taun lalu.
dulu papa masih sering menangani donor darah PMI.
Papa sering mengajak saya, lalu melihat orang2 mendonor.
kadang Papa juga mengajak kakak saya.
tapi kami berdua sering bosan, jadi kami melakukan kegiatan lain.

waktu itu, saat kami sedang ikut Papa.
lalu kami berjalan-jalan sebentar.
dan bertemu seekor kucing. anak kucing tepatnya.
kita main2, dan jatuh hati sama kucing itu.

karena kucing itu kurus, dan ( sepertinya ) terlantar,
kami merasa kasihan.
kamipun bimbang.
teringat, papa pernah bilang kami tidak boleh memelihara kucing.

tapi...
waktu itu naluri anak-anak kami sudah mulai tersentuh,
dan tidak tega membiarkan anak kucing itu sendirian.
maka kami mengambil resiko...

waktu perjalanan pulang...
papa terlihat bingung, dan menajamkan pendengarannya.
dia lalu menghentikan mobil, dan keluar sebentar.
kami didalam, tidak bergerak dengan muka pucat.
lalu papa kembali lagi.

beberapa lama setelah melanjutkan perjalanan,
papa terlihat bingung dan menajamkan pendengarannya lagi.
dan akhirnya, papa menemukan anak kucing itu dibawah jok.

papa marah besar,
lalu menyuruh kami membuang kucing itu di pinggir jalan.
dengan berat hati kami melakukannya.
dan kembali ke mobil dengan menangis....

haha.
what a silly thing.

and what's the shocking one?
now, I hate kitty much.
tapi ini bukan karena kejadian itu ya.


...

Sabtu, 19 Desember 2009

xmas' wishes

sudah hampir natal.
natal yang dingin.
hujan deras.
seperti tahun lalu,
atau tahun lalunya lagi.

nanti aku tulis surat
untuk sinterklas.

dengan sejumput rumput,
untuk makan Rudolf.



aku tulis permintaanku...

" santa, bawa dia pulang untukku.
aku telah menjadi gadis baik dan tidak nakal
selama satu tahun ini, bersamanya. "


" maka bawakan dia pulang untukku.
semoga tahun depan, dan berpuluh tahun kedepan
aku tetap menjadi gadis baik dan tidak nakal,
... bersamanya. "



.

Jumat, 18 Desember 2009

99 and the quote

tadi siang saya nonton The Oprah Show.
hari ini tentang Miracle children.
bintang tamunya Celine Dion...
hhmm...

lalu, ada cerita tentang Elliot, bayi yang hidup cuma 99 hari,
karena menderita Edward's syndrome.
yang 'hidup'nya diabadikan orangtuanya
melalui video pendek judulnya 99 balloons...
so gorgeous.

dan terakhir2, Celine berkata :
( kira-kira kaya gini )
" ...kita tidak bisa mengontrol kehidupan, tapi kita memiliki pilihan
bagaimana kita menjalani kehidupan itu... "


wow, what a quote.

dengan kata lain,

"... hidup ini sudah ditakdirkan, tapi kita masih bisa membawa nasib kita kearah mana yang kita inginkan. walaupun mungkin tidak berhasil, yang penting kita mengusahakan sebaik mungkin... "

that's what I think.

Kamis, 17 Desember 2009

Kisah tentang Ayah.

di balik kisah seorang "ayah"
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.



Lalu bagaimana dengan Papa?



Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?



Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......



Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.



Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?



Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.



Ketika kamu sudah beranjak remaja....



Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..



Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?



Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?



Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"



Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa



Ketika kamu menjadi gadis dewasa....



Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.



Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.



Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?



Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"



Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.



Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."



Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....



Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

source : kaskus.us



I love Papa

Suddenly I...

* untuknya, yang mungkin tidak membaca.
B. R. End. K


tiba-tiba menghilang.
tiba-tiba merasa rindu.
tiba-tiba tak tahu apa yang dilakukannya.
tiba-tiba merasa jauh.

tiba-tiba terlalu mencarinya.
tiba-tiba ingin mengatakan (lagi)
aku mencintainya.

tiba-tiba hari ini tak terdengar suaranya.
tiba-tiba takut.
tiba-tiba banyak yang menghantui.
tiba-tiba cemburu.


ah, tiba-tiba aku kepayahan.
tiba-tiba lelah menanti.

hanya tiba-tiba.
secara tiba-tiba...

jika tiba-tiba kau bertemu dengannya,
sampaikan, aku tiba-tiba lebih mencintainya.

Pujian bagi SAYA!

pragmatisme.

satu-satunya kata kunci yang saya tangkap pada kuliah filsafat barat kontemporer hari ini adalah : PRAGMATISME.
saya bahkan tidak memperhatikan siapa saja tokohnya.
saya terlalu sibuk memusatkan perhatian pada satu kata itu.

Pragmatisme.

kata yang saya dengar berulang-ulang,
dari orang-orang yang mungkin sama sekali tidak tahu apa maknanya.
sayapun (dulunya) juga begitu.

dulu pernah, ada seseorang yang mengatakan kepada saya, " dasar orang pragmatis! "
dia mengatakannya seperti ejekan.
nah, sekarang saya benar-benar yakin orang itu tidak mengerti apa arti sebenarnya dari pragmatis!
hahaha...

siapa yang tidak mau menjadi pragmatis??
oh Tuhan... begitu senangnya saya menjadi pragmatis!
berarti saya realistis.
tidak hanya meng-ide-kan.
tidak hanya memikirkan.
tapi saya benar-benar mewujudkan.
apa salahnya dengan itu?

pragmatisme : ide lebih dulu dari kenyataan
dan kenyataan lah yang penting.
bukan hanya sebatas ide.
bukan hanya sebatas teori.
bukan sekedar manusia yang berkata-kata,
tapi juga manusia yang bertindak.


manusia pragmatis.
bagi saya itu pujian.
jika pernah ada seseorang mengatakan itu dengan memaki,
siapa yang bodoh disini?


sayakah yang terlalu congkak karena dianggap pragmatis,
atau orang itu yang ingin behati-hati dengan tindakannya?
lalu menjadi takut, dan menganggap manusia pragmatis adalah manusia teledor,
dan kata 'pragmatis' adalah makian baginya?

apalah itu.
saya bangga jika saya memang pragmatis.

novel vampire yang bercinta

saya sedang membaca sebuah novel.
novel fiksi tepatnya,
tentang vampire, manusia, bercinta, werewolf...
anda pasti tahu novel apa itu.

jika yang lain tegang saat membacanya,
saya malah tertawa tawa.
astaga.
fiksi yang bergurau.
mengacaukan imajinasi.
menyeret ke dalam dunia serba terbalik.
dunia yang mengamburadulkan dunia mitos.

saya terkekeh-kekeh.

saya membacanya hanya untuk hiburan.
maksud saya, memang benar-benar HIBURAN.

Sabtu, 12 Desember 2009

harga sebuah penghargaan

penghargaan, bukan berarti suatu sanjungan.
menghargai lebih bermakna daripada menyanjung...


suatu tulisan, gubahan lagu, perkataan, buah pikiran, ide, atau bahkan humor garing...
semuanya butuh penghargaan. ingin dihargai...
bayangkan,
bagaimana rasanya jika kita melemparkan joke yang kita anggap lucu, tapi nyatanya garing? jayus?
mending tidak ada yang tertawa,
parahnya jika ada yang nyeletuk, " ih apa sih, garing banget. "

memang itu bukan sanjungan, tapi... ekspresi lain : cemooh (?)

lebih baik diam. atau malah jika anda lebih bijaksana,
senyumlah... walau anda tahu dengan sadar bahwa joke itu tidak lucu sama sekali.
paling tidak itu sedikit melegakan,
tidak membuat kecewa... melucu juga usaha yang susah kan?



begitu mahal harga sebuah pengharaan.
jujur saja, saya juga begitu. menghargai adalah hal yang susah...
tapi itulah 'sanjungan' yang paling tinggi,
yang tidak perlu dikatakan dengan tersirat.
tidak perlu ada sakit hati... tidak ada kecewa.

harga yang mahal...
tapi jika kita mampu 'membeli', tidak akan mengecewakan.
kualitasnya bagus. setimpal dengan harganya.
membuat kita bahagia...
membuat orang lain terus berkarya...



keep in respect.

childhood

mereka bilang tentang Yoan, waktu dulu ( ataupun sekarang ) yoan :

mama : " suka ma'nyaa'... ( woops, arti sebenarnya hanya untuk kalangan tertentu ) "
papa : " suka mblendhis ( ga pake baju ) "
mas yosi : " suka ngupil "
mbah besar : " suka makan tahu campur "
adek2 : " suka ngejitak "
bunny : " suka ngeyel... "


Hhhmm..
mereka yang mengerti..

with love.

amor. amore. a more



cinta.
haha. saya hanya bisa tertawa.
kehilangan kata-kata.

merasakannya, seperti...
itu sebuah kehidupan.

yang terus berjalan.
yang kadang tersesat,
tapi lalu kembali.

cinta.
amor.
amore.
a more.

a more.
membuat ingin lagi dan lagi.

cinta.
hahaha...

Papa bilang saya seorang penulis (?)

papa bilang saya seorang penulis.
dia bilang saya suka membuat novel. haha... itu dulu. dulu kala.
saat saya masih diliputi imajinasi. saat saya membayangkan hidup itu... segala sesuatu yang saya inginkan.
saya bisa membuat si lakon jatuh cinta.
saya bisa membuat si lakon terlihat pintar, (setidaknya dalam pikiran saya ) tampan atau cantik.
saya bisa membuat si lakon... ah, apa sajalah. yang membuat dia sempurna.
yang masih mampu saya imajinasikan.

tapi sekarang, saya bukan 'penulis novel' seperi yang papa katakan.
tidak tahu ya kenapa...
saya seperti kehilangan pikiran-pikiran menyenangkan saya. semacam lelah berimajinasi. wow.
karena kemudian seiring dengan berjalannya waktu, saya belajar dari kehidupan.
belajar dari ketiadaan... bahwa kehidupan bukan seperti itu.
kehidupan bukan hanya jatuh cinta, menjadi pintar, kaya, cantik... bla bla bla.
ternyata kehidupan itu lebih dalam...
macamnya lebih beragam... berjuta ragam.
yang saya sendiri pun belum mengenal semua itu.

yang menarik, adalah kehidupan di luar kehidupan diri pribadi.
seperti contohnya...
ehhmm...

kakek tua yang berjualan mainan di emper toko, dengan wajah sumringahnya.
seorang pengamen tua yang bermain dengan siter-nya.
pekerja kebersihan di bandara.
seorang remaja muda yang menjadi kuli angkut di stasiun.
dan yang lainnya...

orang-orang ini yang saya temui di berbagai tempat,
di berbagai scene kehidupan saya...

merekalah yang saya sebut sebagai 'rasa kehidupan' yang berbeda.
kehidupan yang sama sekali bagi saya tidak 'sempurna'.
kehidupan yang lebih berbobot dari sekedar wajah cantik atau kaya.

disinilah kesulitannya...
setiap saya ingin memulai menulis cerita tentang kehidupan itu,
saya merasa tidak mampu...
merasa itu terlalu bermakna...
saya takut saya tidak begitu jago menyampaikan maknanya.

dan yeah,
inilah saya sekarang.
mencoba menuangkan pikiran. dan bukan novel. :)
sembari tetap mempelajari hidup.

...

Jumat, 11 Desember 2009

untuk Anda ( it's not a competition, girl )

boleh saya mengatakan...
jangan membuat segalanya menjadi rivalry.
dengan sepenuh hati, saya benar-benar mengakui anda istimewa.
bahkan jika saya boleh jujur dan merendahkan diri saya serendah-rendahnya, anda memiliki semua yang saya inginkan...
anda pintar, anda benar-benar pintar. anda bisa menentukan dimana anda ingin kuliah, sesuai yang anda mau. saya mengakui ( dan semua orang pun juga begitu ) itu adalah kelebihan anda yang tidak semua orang miliki.

dan saya jujur, itu sesuatu yang dari dulu saya inginkan.
ingin menjadi pintar, memenangi berbagai lomba... membuat orang tua saya bangga...
menceritakan keberhasilan saya kepada teman-teman mereka...
itu satu2nya hal yang membuat saya iri.
dan pernah suatu saat saya tahu, ternyata saya pun bisa membanggakan orang tua saya, tapi bukan dengan akademik... dengan sesuatu yang lain.

kita memang diciptakan berbeda.
anda memiliki kelebihan, banyak kelebihan.
saya pun juga memiliki kelebihan, tidak kalah banyak dengan anda.
tapi memang itu berbeda.
mungkin anda di bidang akademik, dan saya di bidang lain.
apa salahnya?

memang, saya akui saya pernah merasa iri dengan kelebihan anda.
tapi kemudian saya tahu, tidak ada gunanya selalu memendam perasaan itu.
Toh kelebihan seseorang bukan untuk dipermasalahkan, bukan untuk menjadi sebuah keirian.

hanya, lihatlah...
anda memiliki semua itu, anda merasakan dibanggakan... dan saya pun berhak pula merasakan itu, tentu dengan kelebihan saya sendiri.
tidak pernah sedikitpun saya ingin menghancurkan apa yang menjadi kelebihan anda,
toh selama ini apapun yang memacu prestasi anda, saya bantu... dengan sepenuh hati.
karena saya menyayangi anda, karena saya pun (akhirnya tersadar ) bahwa saya juga merasa bangga jika anda melakukan sesuatu dengan sebaik2nya...

saya dengan tulus meminta,
jangan sampai apa yang terjadi saat ini pada diri kita masing2, melahirkan suatu kedengkian...
saya hanya ingin support anda... toh apa salahnya?
keadilan tidak diukur seberapa sama apa yang kita terima bukan?
anda sudah memiliki prestasi2 itu, dan sekarang bidang inilah milik saya...

mari kita sama-sama menerima...
mari kita sama-sama memberi dukungan.
karena kita bersaudara.
karena saya menyayangi anda.
dan dukungan anda sangatlah berarti bagi saya...

.mari belajar menerima keadaan orang lain.