papa bilang saya seorang penulis.
dia bilang saya suka membuat novel. haha... itu dulu. dulu kala.
saat saya masih diliputi imajinasi. saat saya membayangkan hidup itu... segala sesuatu yang saya inginkan.
saya bisa membuat si lakon jatuh cinta.
saya bisa membuat si lakon terlihat pintar, (setidaknya dalam pikiran saya ) tampan atau cantik.
saya bisa membuat si lakon... ah, apa sajalah. yang membuat dia sempurna.
yang masih mampu saya imajinasikan.
tapi sekarang, saya bukan 'penulis novel' seperi yang papa katakan.
tidak tahu ya kenapa...
saya seperti kehilangan pikiran-pikiran menyenangkan saya. semacam lelah berimajinasi. wow.
karena kemudian seiring dengan berjalannya waktu, saya belajar dari kehidupan.
belajar dari ketiadaan... bahwa kehidupan bukan seperti itu.
kehidupan bukan hanya jatuh cinta, menjadi pintar, kaya, cantik... bla bla bla.
ternyata kehidupan itu lebih dalam...
macamnya lebih beragam... berjuta ragam.
yang saya sendiri pun belum mengenal semua itu.
yang menarik, adalah kehidupan di luar kehidupan diri pribadi.
seperti contohnya...
ehhmm...
kakek tua yang berjualan mainan di emper toko, dengan wajah sumringahnya.
seorang pengamen tua yang bermain dengan siter-nya.
pekerja kebersihan di bandara.
seorang remaja muda yang menjadi kuli angkut di stasiun.
dan yang lainnya...
orang-orang ini yang saya temui di berbagai tempat,
di berbagai scene kehidupan saya...
merekalah yang saya sebut sebagai 'rasa kehidupan' yang berbeda.
kehidupan yang sama sekali bagi saya tidak 'sempurna'.
kehidupan yang lebih berbobot dari sekedar wajah cantik atau kaya.
disinilah kesulitannya...
setiap saya ingin memulai menulis cerita tentang kehidupan itu,
saya merasa tidak mampu...
merasa itu terlalu bermakna...
saya takut saya tidak begitu jago menyampaikan maknanya.
dan yeah,
inilah saya sekarang.
mencoba menuangkan pikiran. dan bukan novel. :)
sembari tetap mempelajari hidup.
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar