Sabtu, 30 Januari 2010

Manfaat TV. haha!

liburan, gak jauh-jauh dari TV... dan inilah beberapa manfaatnya :

1. ( sekali lagi ) saat menonton Take Me Out, saya terpesona. terpesona dengan kata-kata Choky Sitohang :" ... kadangkala penolakan itu adalah sebuah pengakuan diri... "
( baru kali ini saya menemukan 'pesona' dari acara TV itu... hhmm... well, nice. )


2. ( sekali lagi, lagi ) saya dan mama menonton Take Him Out. saat ditayangkan 'adegan' pacaran di arena golf. couple were playing golf and accompanied by the caddy and boogie car. lalu ditambah-tambah adegan apalah itu... dan mama bilang, " mengumbar kekayaan. " ( yes, mom. mana ada acara sekarang yang gak mengumbar kekayaan? ngasih bantuan aja juga diumbar... ck. )


3. saya dan mama nonton Tolong! waktu itu, edisi di jogja. then saat si penolong dapet hadiah uang sebendel -dunno exactly how much it was-, si penolong itu langsung nangis. dan mama bilang : " kenapa pasti semua harus nangis? namanya dapet uang, kenapa gak ketawa2? " ( well, mom... 'terharu'. atau mungkin memang udah di set harus nangis tiap dapet uang, ga ada yang tau... cuma Tuhan, si orang itu dan para kru yang tau. oh ya, another 'pengumbaran' tapi beda versi, mengumbar kemiskinan orang lain... hhm, emang hari gini kemiskinan masih jadi 'ladang duit' yang bagus buat acara-acara TV. yea not bad, itung-itung buat nolong mereka juga...-alasan bagus- )


4. iseng baca newsticker di salah satu channel TV swasta, soal rencana kenaikan gaji presiden dan pembelian pesawat terbang kepresidenan. hhmm... yah. eerrgh... yah... buat apa?? my gosh. kenapa yak masih sempet aja gitu mikirin begituan... ckckck... oh ya then, kenapa juga yak  saya masih sempet mikir ke masalah begituan? haha... whatever they'll do. paling gak, saya sedikit merasakan apa yang orang-orang pendemo itu rasakan *sigh. LOL


5. waktu liat salah satu acara berita, lagi nayangin soal demo gede-gedean kemaren hari di salah satu daerah di Indonesia. yang di berita itu, bukan tampang mahasiswa-mahasiswa kritis, bukan tampang orang-orang yang emang membawa maksud tertentu kenapa mereka berdemo.... hhm.. saya gak tau harus gimana menjelaskan orang-orang ynag dishoot dalam berita itu. seems like... mereka cuma ikut-ikutan. kayak mereka cuma 'dibayar' buat tim hore-hore, biar itu acara demo tambah rame.... oh gosh. kalopun ditanyai, mungkin mereka juga gak tau apa esensi demo itu sebenernya. haha... might be. yah then, salah satu teman saya berkata : " itu mungkin anak-anak kost yang blum dikirim uang bulanan. " hahaha... yaya.. mungkin... 

Jumat, 29 Januari 2010

Sempurna adalah omong kosong ( ! )

beberapa hari lalu saya mengatakan kepada salah seorang teman yang bercerita tentang mantannya: 
" ... memang mungkin banyak orang yang menjadi sempurna buat dia, tapi kamu harus jadi yang terbaik... "



lagian untuk apa selalu ingin menjadi 'sempurna'?
bagi saya pribadi... saya tau saya tidak akan pernah menjadi sempurna. oh... okay... okay... sounds like the old line, " nobody's perfect. "
tapi... itu bukan dasar falsafah saya.
saya yakin di sudut dunia ini pasti ada manusia yang merasa dirinya sudah 'sempurna'. jadi, balik lagi... kalimat itu hanya untuk mereka yang menganut 'ajaran lama'.


hal yang membuat saya tidak bisa sempurna adalah karena 'insting' saya. insting yang selalu berkaca pada orang lain, selalu mengambil poin-poin 'yang saya tidak punya' dari orang lain, dan mulai ingin 'memburunya'.
masalahnya adalah, saya tidak hanya berkaca kepada satu orang, tapi... banyak, banyak sekali orang.
lalu jika saya mengambil ( katakanlah ) minimal satu poin dari tiap orang... maka, berapa banyak yang harus saya buru untuk saya capai? belum lagi jika tercapai satu, muncul yang lain... well, ya, SANGAT BANYAK.


kembali, belum tentu poin-poin itu berguna bagi diri pribadi saya. atau malah, karena terlalu banyaknya poin-poin yang saya inginkan, maka tidak ada satupun yang saya dapat. DISASTER! lalu untuk apa saya hidup??

jadi, saya lupakan untuk menjadi sempurna! yang saya butuhkan adalah menetapkan tujuan yang akan saya capai dalam hidup saya, tentunya tanpa mencontek pada tujuan orang lain. Toh untuk apa harus mencontek??
katakanlah, tujuan hidup anda adalah memiliki banyak sekali uang, karena uanglah sumber kebahagiaan anda. sedangkan saya, tujuan hidup saya adalah bahagia bersama orang-orang yang saya cintai, karena merekalah sumber kebahagiaan saya. jika saya atau anda 'mencontek' satu sama lain, hanya karena saling 'iri'... lalu untuk apa kita 'memburu' tujuan hidup yang sebenarnya tidak kita 'tuju'? OMONG KOSONG.


dan kemudian jika saya berhasil dengan tujuan hidup saya itu, maka saya adalah orang yang TERBAIK. setidaknya terbaik bagi diri saya sendiri. atau hal mulianya, saya adalah yang terbaik bagi mereka yang terlibat ( atau saya libatkan ) dalam pencapaian tujuan itu... that's the point.


 
- being the best -
jadi, lupakan untuk menjadi sempurna. sempurna adalah omong kosong. sempurna adalah membuang-buang waktu dan menepikan tujuan hidup kita yang sebenarnya.

Selasa, 26 Januari 2010

Take Me ( instantly ) Out

Beberapa hari lalu di Take Me Out ada kontestan yang bertanya, " pilih mana sahabat atau pacar? "


pertanyaan 'murah' yang sering kita dapat dari seseorang yang kehabisan bahan untuk dipertanyakan. karena saya yakin, sebagian besar dari anda semua pasti sudah pernah ditanyai, yakin.

dan dari peserta, kesemuanya menjawab : " sahabat lah.. "
malah ada yang bilang : " kan kalo sahabat itu, itu terus... kalo pacar kan ganti-ganti... " ( playgirl : detected )
alasan lainnya : " kalo kita ada masalah sama pacar, kan kita ceritanya ke sahabat... " ( kalo kita ada masalah sama sahabat, kita ngegosipinnya ke pacar? ) oh, okay...


ok, mungkin dulu-dulu juga saya berfikir, sahabat itu segalanya... kalo pacar saya 'bandel', saya nangis-nangisnya ke sahabat saya... semua unek-unek kebuang di tempat dia... apa yang saya gak suka dari pacar saya, saya malah bilangnya ke dia.... tindakan bodoh, kan? kita membuka aib dari seseorang yang kita (sebut saja)  cintai. wow.


pacar itu sekaligus jadi sahabat buat saya.
dengan menganggap dia sahabat saya, saya tidak perlu mencari 'pelarian' ke orang lain ( sekalipun itu sahabat ), trus nangis-nangis, mengumpat-mengumpat dan selanjutnya, dan selanjutnya....
setelah udah baekan sama pacar, eh seneng-seneng lagi... tapi udah terlanjur kita ngomongin pacar kita 'di belakang', dan sekali lagi, walaupun itu ke sahabat.


antara pacar dan sahabat punya areanya masing-masing. tapi bagi saya, area pacar itu bisa mencakup area sahabat, tapi area sahabat tidak bisa mencakup area pacar....

hhhmm... tapi setiap orang itu berbeda-beda kan ya... ada yang menganggap sahabat itu segalanya, dan ada yang menganggap pacar itu segalanya. nah, permasalahannya gimana kalo situasinya gini : anda menganggap saya adalah sahabat anda, dan anda menceritakan semuanya, semuanya... kepada saya.
sampai kasarnya, masalah 'dalam negri' anda saya pun tahu. tapi, saya adalah tipe orang yang lebih memilih menjaga privacy saya.... lebih memilih untuk menyimpan dan menyelesaikan masalah itu dengan pacar / pasangan saya.... tanpa harus membaginya, sekalipun itu kepada anda, sahabat saya selama 10 tahun ini. nah, kan?
apa anda tidak merasa 'rugi' karena anda tidak memiliki ruang pribadi lagi?


dengan belajar dari masa lalu, saya jadi bisa belajar. bahwa, memutuskan untuk menjadi pacar itu kita harus sama-sama mengenal dan berkomitmen. tentu saja mengenal dan komitmen ini lebih dalam dari persahabatan... karena disini kita mempertaruhkan rest of our life time untuk berbagi dengan orang itu....
orang yang bisa menjadi 'sahabat' kita, saat sahabat kita punya kehidupannya sendiri...


yaa... say it just Take Me Out. perjodohan instan, pertanyaan instan, jawaban instan, pilihan instan.
nice mix.

Minggu, 24 Januari 2010

waktu = absurd?

kalo ini adalah diary, saya akan bercerita tentang ini, hari ini.


seperti yang dia bilang, " cuma tanggal. " apa pentingnya tanggal?
yang terpenting, kita menjalani bersama-sama, sampai kita ngga tau lagi udah berapa lama kita menjalani ini semua.
yang terpenting adalah, kita. bersama. cuma itu.


lalu perayaan tidak berarti apa-apa. cuma angka. karena waktu hanya ada di pikiran kita.
kenyataanya? saya pun tidak mengerti apa arti waktu itu sendiri, apa hubungannya dengan ruang.
apakah ruang itu? lalu saya hidup, apakah benar diantara ruang dan waktu?
apakah ruang saya bergerak seiring dengan waktu? dan waktu, hanya pertanda. tanda-tanda yang manusia buat sendiri. waktu tidak ada dengan sendirinya...

karena jika saya bisa menciptakan waktu bagi kehidupan saya sendiri,
saya akan membuat satu hari itu 30jam, atau 55 jam. dan malam bukan akir dari hari.


tanggal berapa? hari apa?
jujur saja liburan kali ini saya benar-benar lupa hari, saya tidak tau hari apa besok. saya benar-benar lupa. karena saya berada jauh dari 'rutinitas jadwal yang membatasi saya dengan ketentuan jam'.
liburan ini... saya bebas melakukan apa saja...
saya tidur malam, dan bangun pada malam berikutnya... apakah itu sudah beda hari? ah saya tidak peduli, bagi saya itu bisa saya bilang setengah hari atau satu bulan... ah apalah itu... hanya waktu.



14 februari, tahun lalu.
apa samanya dengan 14 februari, tahun ini?
mengapa harus dirayakan? ya, mengapa harus dirayakan.
toh, kami pun bisa menyebut sekarang ini adalah '14 februari', jadi kami rayakan saat ini.
atau '14 februari' itu besok ( yah, sebut saja memang kami mengenal waktu 'besok' ) maka kami akan merayakannya 'besok'.


perayaan... kapan sajalah itu.
waktu cuma sekedar penanda. penanda yang ( payahnya ) sudah diakui oleh manusia sedunia,
bahwa satu hari : 24 jam, satu minggu : 7 hari, bla bla bla...
kenapa saya harus terikat? biarkan saya mengatur 'waktu' saya sendiri...



karena bagi saya, satu hari tidak cukup jika hanya diberi 24 jam.


.

Jumat, 22 Januari 2010

saya menikah (?)

beberapa hari lalu banyak yang bertanya pada saya : udah married ya? kok ga undang-undang sih...
dan saya jawab : ( oh my gosh?? ) amien deh.


mereka pikir gampang aja gitu memutuskan buat nikah.
yaa semua ( kebanyakan, maksud saya ) orang pengen lah nikah... pengen hidup ama seseorang yang mereka cintai. punya anak, dan membangun 'dinasti' baru. wow. huge project. i mean it.
tapi ga modal kan kalo cuma cinta?
well, cinta. terlalu banyak jenis cinta, yang kemudian susah mendiskripsikan arti sebenernya. tapi, saya juga tidak menitik beratkan pada materi. orang-orang bilang, 'mau makan apa kalo cuma modal cinta?? "
buat saya kalo cuma materi pun, itu bisa diusahakan. merasa belum cukup modal materi, kita bisa mengusahakan bareng...
well, masih banyaklah... sangat banyak hal yang harus dipertimbangkan.


yang terpenting adalah mengenal. yup, MENGENAL.
kayanya cuma sepele ya, mengenal.
" oh saya kenal dia kok, saya kenal namanya... saya sudah kenal orang tuanya, saya kenal orang tuanya, bla bla bla... "
Holy crap! ga hanya itu! mengenal itu lebih dalam, lebih jauh.


sekarang gini, ga mau kan kita nantinya nyesel setelah nikah karena menemukan hal-hal yang berbau " ih kok ternyata dia gini sih, ih kok ternyata dia gitu ya.. "
oh okay2... menerima pasangan apa adanya. bagus kalo penerimaan itu dengan senang hati, tapi kalo penerimaannya dengan pasrah dan kepaksa?

kalo dalam case : dia suka ngorok pas tidur, dia kentutnya bau, dia lama kalo di WC, dia males mandi, atau apalah... yah, itu masih bisalah diterima. just a little thing, bukan sebuah masalah yang bisa dijadiin alesan untuk ( sorry ) cerai, kan?

tapi kalo dalam case : kalo dia marah dan emosi sering mukulin kita, padahal pas pacaran atau PDKT dulu dia yang sering ngalah, ternyata itu dilakuin cuma biar kita terkesan? what a crap!


apalah artinya "kesan"?? dia berpura-pura menjadi orang lain, biar kita tetap sayang sama dia. brarti sebenernya kita mencintai 'orang lain' itu, bukan dia yang sebenernya... trus berarti kita menikahi 'orang lain' itu. just imagine... gimana rasanya TERNYATA kita bukan menikahi dia 'yang sebenernya'.
nah, bagus kalo dia emang pertamanya berpura-pura jadi baik, dan kemudian memang mengubah dia jadi beneran baik... tapi kalo engga?? habis menikah semua kebuka deh, sifat aslinya muncul semua.... dan disini kita sebagai pasangannya 'harus menerima dia apa adanya'??
oh gosh! maaf.. enak aja, engga deh... makasih.


nah disinilah letak tujuan pas masa pacaran, tunangan atau apalah sejenisnya...
mengenal. tapi jangan biarkan kita juga dibutakan.
tapi kalo ternyata pas pacaran, dia selingkuh, atau dia berbohong pada kita, atau dia flirting ke orang lain, atau dia marahnya suka meledak-ledak... atau apalah, hal-hal yang sifatnya agak 'meresahkan'...
so now, make some commitments!
kita berproses untuk jadi yang lebih baek. kalo toh ternyata dia ngulang gitu gitu mulu dan akirnya malah menyakiti kita... yeaa, mungkin udah sifatnya dia... so go, find another guy!
 

keputusan yang kita buat itu yang akan menentukan kita nantinya. kalo kita bisa memutuskan dengan baik, kita akan menikahi orang yang baik juga ( untuk kita ). kalo kita membiarkan diri kita dibutakan oleh ( rrrghh ) cinta, yaa kita juga mungkin akan menikahi orang yang ( ternyata ) ngga baik buat kita.


makanya, mencintai itu ga cuma modal perasaan... tapi juga logika.
just think about it, mate.


(p.s. saya menerapkan teori itu juga dengan dia,
as long, it works. lol. try it, luck! )


(images: www.jeztimage.com)

Kamis, 21 Januari 2010

jangan berangan-angan? HELLo ??

beberapa hari ini banyak sekali yang bilang, " jangan berangan-angan terlalu tinggi, nanti kalo ga jadi malah sakit sendiri... " 

HELL(o) ?

apa salahnya berangan-angan? apa salahnya kita merencanakan masa depan?
apa sih sebenernya maksudnya... aneh deh, sumpah... aneh!
idup butuh perencanaan kan, oke... kita ga melulu ngomongin perencanaan yang dalam 'proyek' besar... setiap hal butuh dipikirkan. berangan-angan, perencanaan atau apalah itu, semuanya juga untuk mengira-ira kan.
disini saya ngomongin diri saya sendiri ya, I dont care about you....
hhmm...


gini.
saya butuh berangan-angan... untuk menentukan setiap hal kecil yang harus saya lakukan, things to do on my list. dengan berangan-angan saya bisa mencari gambaran, lalu mengira-ira apa yang nantinya mungkin akan terjadi, dari situ saya juga bisa menentukan rencana A atau B....


apa salahnya berangan-angan, ingin menikah diusia segini sama dia, ingin punya anak berapa. kalo ga terjadi sesuai rencana? go ahead, take your second chance! ga bisa menikah di umur 25, okelah kompensasi, menikah umur 28... ga ada salahnya kan? ga jadi menikah sama orang itu, oo my gosh! berarti memang bukan dia si Mr. Right! just enjoy it... setiap angan-angan memang pasti ada konsekuensi gagal, tapi juga ada alternatif!


of course laah, berangan-angan disini masih yang masuk akal, masih yang bisa dirasional, masih bisa yang memberikan kita pilihan untuk mengambil rencana lain jika satu rencana mungkin ga berhasil...
yeaa, so... kata-kata, " jangan berangan-angan terlalu tinggi, nanti kalo ga jadi malah sakit sendiri. " itu jangan digeneralisasikan. yeaa... terutama maaf, kata-kata itu bukan untuk saya.


kata-kata itu cuma untuk mereka yang modal perasaan, tapi ga modal pikiran.


yaa... apapun yang ada dipikiran anda ya,
tapi menurut saya manusia ga jauh dari angan-angan, manusia toh juga hidup dari mimpi. mimpi yang ngga cuma sekedar mimpi, mimpi yang gimana kita harus marubahnya kedalam kenyataan.
bukan cuma sekedar angan-angan, yang kita biarkan membawa diri kita terbang dan menjatuhkan kita sewaktu-waktu. BIG NO NO!


angan-angan itulah yang harusnya dibawah perintah kita... kita bukan budak dari angan-angan.

Selasa, 19 Januari 2010

karena kami tak seperti mereka.

apa kita sama seperti mereka?
apa mereka tau seperti apa kita?

apa anda tahu bagaimana saya menunggu dia pulang dari kesehariannya yang melelahkan?
yang dia bilang pasien ini atau itu, kena marah dokter senior yang karena bagaimana atau ada apa, yang dia lelah karena jaga malam di poli? dan saya tidak bisa berkata banyak, kecuali mendengarkannya.
saya tidak bisa membelai bahunya atau memeluknya erat, dan mengatakan, " semua baik-baik saja. "

apa anda tahu bagaimana dia begitu cemas, menunggu pesawat untuk landing di cuaca badai, dan akirnya bertemu dengan saya didepan pintu bandara dengan perasaan yang lega?
menempuh ratusan mil hanya untuk menyentuh, menatapnya sekali lagi dan mengatakan bahwa saya sangat ingin selalu seperti itu... ingin selalu tanpa ada jarak ratusan mil hanya untuk sekedar menyentuhnya?
hanya untuk sekedar merasakan hubungan normal, yang selalu ada secara nyata...

apa anda tahu bagaimana terkejutnya saya saat dia menyatakan hal itu... deklarasi tentang masa depan, komitmen hidup dan menjadi dewasa bersama? they call it proposal, we call it oath.

apa anda tahu perbincangan panjang tentang semuanya akan dimulai, tentang kehidupan dan masa depan, tentang mimpi-mimpi, tentang waktu-waktu yang terencana, tentang kami dan yang akan datang?
anda tidak tahu. hanya kami.

karena kami tak seperti mereka.

Minggu, 10 Januari 2010

jawa itu seksi!

jaman sekarang aneh...


jawa itu... yaa saya tidak bisa mendeskripsikan seperti apa jawa dimata saya,
intinya jawa itu... rumah bagi saya.
hhmm... oke, tidak ada diskriminasi atau menjelekkan daerah lain, dadi aku mung arep nyeritake opo seng tak rasake soal jowo. * jadi saya cuma akan menceritakan apa yang saya rasakan tentang jawa.

banyak ya, orang-orang jawa yang malu pake bahasa jawa.
apalagi anak-anak mudanya. mereka mikirnya, bahasa jawa itu ndeso. ngga gaul... lebih gaul bahasa "gue dan elo". nah jadinya mereka yang sok-sokan pake bahasa sok-sok indonesiaan. oke, oke... saya tidak menyalahkan penggunaan bahasa Indonesia di dalam pergaulan, malah sangat dianjurkan. tapi kan kalo udah dilingkungan sendiri, di lingkusangan sesama jawa, lebih baik kita juga pake bahasa jawa...
come on, Java is so sexy!!

oke, saya akan kasih tau apa yang sebenarnya, hhmm...
saya dirumah, jika berbicara jarang menggunakan bahasa jawa! saya sering menggunakan bahasa indonesia campuran jawa dengan papa-mama saya... ada beberapa kata dari bahasa jawa yang masih canggung saya ucapkan... bahkan pacar saya sering mengajari saya intonasi yang benar dalam memakai kata-kata jawa.
wow oke, tapi itu bukan berarti saya tidak menyukai bahasa jawa. bahasa jawa tetap bahasa ibu bagi saya.

setidak-tidaknya saya menggunakan bahasa jawa dengan teman, dengan adik saya, atau dengan pacar saya.
oh iya, pengecualian saya memakai bahasa indonesia dengan papa-mama saya, karena saya tidak bisa bahasa kromo inggil, yang seharusnya digunakan kepada orang yang lebih tua. karena saya hanya bisa ngoko dan sedikit kromo, maka lebih baik saya menggunakan bahasa indonesia daripada nanti terdengar tidak sopan. nah itu alasan saya.


saya benar-benar mengusahakan memakai bahasa jawa. saya merasa dengan bahasa jawa suatu percakapan akan lebih akrab, lebih enak... apalah itu bahasanya... yang paling pokok kita bisa mengekspresikan orang dari budaya manakah kita sebenarnya.


ayo nganggo boso jowo! ora ono budoyo seng ndeso, mung piye awakedewe iso nganggo boso kuwi dengan baik dan benar.... hidup jowo!!

Sabtu, 09 Januari 2010

I dont want to wait!

I don't want to wait
For our lives to be over
I want to know right know

What will it be?


I don't want to wait
For our lives to be over
Will it be yes or will it be sorry?

-paula cole-




I never want to play the games that people play
I never want to hear the things they gotta say
I've found everything I need !
I never wanted anymore than I can see!

-blue- 




What's wrong with the world, mama
People livin' like they ain't got no mamas
I think the whole world addicted to the drama
Only attracted to things that'll bring you trauma
-black eyed peas-

stupid actress

beberapa hari ini saya merasa tidak menjadi diri saya.
saya seperti sedang berakting,
menjadi aktris.
dengan panggung konyol.
script aneh.
peran bodoh.
memuakkan.


saya merasa dialienasi,
oleh dunia saya sendiri.
hanya sekedar diatur-atur oleh sutradara.
agar pertunjukkan terlihat bagus.
setelah itu, selesai. tamat.

penonton bertepuk tangan,
saya turun panggung,
sutradara bangga.
lalu saya??
ketenaran juga tidak.
karena saya berlakon tidak sepenuh hati.
apa yang saya banggakan??

hanya kembalikan saya, sedemikian rupa.
menjadi saya.
menggauli kehidupan saya.
tanpa sutradara.
saya penat.
gelisah.

Minggu, 03 Januari 2010

colour of the heart


aku merah.
dia hitam.
mereka hijau.
kalian cokelat.

kamu warna apa?
merah seperti aku atau hitam seperti dia?
atau hijau, kuning, abu-abu, putih?

jangan memilih karena ingin.
pilih karena memang hatimu disana.
entah warna putih atau hijau,
walaupun sekitarmu merah atau hitam.

kontras itu indah.
tak perlu harus sama.
jika sekelilingmu merah,
dan kamu adalah kuning,
buktikan kalau kuning itu pun indah.

Jumat, 01 Januari 2010

unplugged

Untuk beberapa saat akan terasa diam
Akan terlalu merindukan itu.

Masih selalu ingin menertawaimu,
Menertawai setiap kata-kata bodoh
Menertawai kita yang tersesat dalam malam yang panjang,
Menertawai kekagetan-kekagetan kecil
Yang membuat kita tersadar,
Ternyata dunia hanya berjarak seperti ini…
Terlalu dekat bagi kita.

Aku harap nanti tetap sama.
Kita tetap menjadi dua petualang,
Yang tersesat di dalam malam,
Menciptakan perjalanan panjang…

Dan bahkan,
Kamu tetap boleh mejadi keju yang lembek,
Tapi jangan meleleh…
Karena akan sulit mengembalikanmu menjadi keju yang hebat!

Unplugged.
Walaupun tak tersambung,
Tapi aku tahu kita akan tetap seperti ini.
Thanks for being you.