Jumat, 16 Juli 2010

mazel tov!


Kadang saya merasa, saya lebih ingin menjadi anak tunggal dan sendiri. Agar saya tidak pernah merasa bahwa saya tidak berguna… agar saya tidak harus diam-diam menangis di kamar saat saya tersadar bahwa saya ternyata tidak-lebih-berguna-dari-kalian.

Mendengar kedua orang tua saya membangga-banggakan kalian, dan bukannya saya… menyadari bahwa saya tidak pernah memberikan kontribusi sebesar itu kepada orang tua saya : sampai orang tua saya menangis. Haha… aneh memang… lalu sekarang, saya belingsatan seperti setan, mencari jalan dengan cara apa saya bisa –paling tidak- sedikit membanggakan mereka… paling tidak, mereka pun juga menceritakan saya di depan teman-teman mereka… 

Karena saya tidak pernah berhak mendapat cium itu : cium yang diiringi tangis kebahagiaan. Apa yang sudah saya lakukan? Nothing. Karena saya tidak pernah membuat ayah saya bersorak gembira –benar-benar sorak yang pertama kali saya dengar dari dia- karena saya masuk ke fakultas yang mereka impikan… saya tidak pernah lakukan itu. Dan karena saya seperti benar-benar sampah saat mereka menceritakan kalian dengan terus menerus dan tiada henti didepan teman-teman mereka, dan bahkan saat sayapun disana… saya tahu saya dicibir. Ya, lalu saya bisa apa. Tertawa. Haha… bersikap bahwa saya baik-baik saja.

Yah… akan selalu seperti ini sepertinya. Tapi saya pun bangga pada kalian, saya senang dengan apa yang telah kalian lakukan, membuat orang tua kita sangat gembira dan bangga : karena itu satu-satunya hal yang tidak pernah bisa saya lakukan.

Terima kasih… terima kasih telah menjadi saudara-saudara saya… terima kasih telah membuat mereka bangga… terima kasih. Saya gembira untuk kalian… doakan saya, suat saat nanti sayapun bisa lakukan apa yang kalian lakukan, semoga.

Mazel tov! 

1 komentar:

  1. Yo?

    Baik-baik aja kan, Sayang? Aku ngerti kok perasaan kamu. Aku juga punya adik-adik yang JAUH lebih membanggakan dari akunya sendiri. Cuma, kami pernah curhat bersama... dan dari situ keluar kalimat-kalimat yang enggak pernah aku kira sebelumnya.
    Adikku kasih tahu bagaimana irinya dia sama aku, sebaliknya dan akhirnya kami tertawa bersama-sama...

    Dalam keluarga Simamora (semoga Prabowo juga begitu...), kami ini tim yang punya porsi masing-masing. Ada yang membanggakan orangtua kami dari segi akademis, ada yang membanggakan orangtua dari segi non-akademis, dan lain-lainnya...
    Bagi orangtua kami, kami semua anak-anaknya membanggakan...

    Hm, jadi inget waktu diterima di ugm dulu, orangtua senangnya bukan kepalang. sampe-sampe orangtua ngomong ke adik-adikku biar bisa ikutan nyontoh kakaknya... dan kamu tahu? adik-adikku jauhhhhh lebih berprestasi dariku... :')

    Jadi, Yo... yang aku pengin bilang disini... kamu jangan merasa down/rendah diri, etc... justru kamu itu tolok ukur mereka (adik-adkimu). ayolah, tersenyum... hehehe...
    semangat ya, sayang...

    God bless...

    BalasHapus