Rabu, 25 November 2009

"saya" memandang "dia"

hanya sebatas, kamu mempercayai dia ada.
sebatas itu, tanpa menyebutnya maha ini atau maha itu.
dia ini atau dia itu.
tidak mempertentangkan dia laki-laki atau perempuan.
benar.. percayai saja.

tanpa harus membunuhnya, seperti Nietzsche membunuhnya.
biarkan dia hidup.
setidaknya, sebatas iman kita.

mungkin saya agnostis.
biarkan seperti itu.
daripada saya mendefinisikan dia,
dan akirnya malah membuat diri saya sendiri kecewa,
jika dia ternyata tidak seperti apa yang saya deskripsikan.

saya, mempercayainya.
mengimaninya.
tanpa harus melabelinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar