Apa salahnya menjadi beda?
Toh Tuhan mengerti.
Saya tidak butuh anda mengerti pula.
Pernah mendengar seorang yang tidak tamat SD menjadi juragan,
Dan lulusan insinyur menjadi pengangguran?
Seorang dokter tetap menjadi dokter,
Dan seorang sarjana filsafat menjadi anggota DPR?
Siapa yang tahu akan menjadi bagaimana?
Siapa yang peduli seberapa jauh kita berbeda.
Entah seperti apa, toh bukan urusan mereka.
Bukan urusan saya.
Hanya…
Mari coba berhenti menggonggong.
Kenyataan bukan untuk diperbandingkan.
Tapi untuk berkaca… untuk dimengerti.
Tapi jika anda belum melihat kenyataan,
Sepertinya terlalu congkak,
Jika anda menilai apa yang belum pasti anda mengerti.
Nasib seseorang siapa yang tahu?
Toh bukan tergantung atas prediksi.
Prediksi dari akal yang terlalu sempit,
Dan mata yang terlalu sipit,
Karena tersilau kebanggaan apa yang kini kita lakukan,
Yang belum pasti juga akan membawa kita lebih tinggi.
…
Lebihlah mengerti.
Hi, Yohana... Salam kenal ya. Ini dengan Yohana juga. :D :D :D
BalasHapusTulisanmu kali ini cukup ekspresif dan sangat menohok siapapun yang seringkali memandang hal-hal lain menurut standar yang ia berlakukan untuk dirinya sendiri.
Anyway, kalau ada waktu... mampirlah ke akudanintermezzosesaat.blogspot.com
Ada banyak coretan-coretan disana yang barangkali bisa kita saling berbagi.
Take care ya...